top of page
Cute Feet

Ikhtisar

Young children who go to Sekolah Inklusi Pelangi Indonesia get the tools and support they need for their healthy development. All activities are carefully designed to adequately nurture the emotional, intellectual and physical growth of our kids. Through stimulating situations and hands-on learning opportunities, children are free to develop into bright young minds.

20190624_093459_edited.jpg

Latar Belakang

Pelangi merupakan fenomena alam yang indah, agung, dan universal meski berasal dari satu warna cahaya saja, yaitu putih sinar mentari. Sehingga, pelangi kerap kali menjadi simbol pengharapan masa depan yang cerah walaupun muncul dari balik awan kelabu.

​

PAUD inklusi Pelangi Indonesia hadir dibalik mendung krisis multi dimensi Indonesia. Maka kami bertekat menjadi seperti mentari, yang tanpa membedakan, memberi cahaya pada potensi gemilang anak Indonesia serta ikut mengubahnya menjadi aktual dan megagumkan seperti pelangi.

​

Kami sangat serius dalam mendeteksi dan mengembangkan tujuh spektrum kecerdasan model Gardner (kecerdasan bahasa, logika matematika, antar personal, sosial, musik, kinestetik dan visual-spasial) sedini mungkin pada tiap anak. Kami membentuk tim kerja yang terdiri dari psikolog, praktisi pendidikan, seniman, dan profesi terkait lainnya untuk menggarap semua aspek tersebut agar terimplementasi dalam sebuah sistem pembelajaran yang unggul.

​

Pelangi Indonesia dari segi sosial membawa semangat perdamaian dan sinergi ditengah keberagaman budaya, suku, bangsa, agama, dan golongan. Dengan penuh keyakinan, kami percaya bahwa kehadiran Pelangi Indonesia mampu memberi setitik embun yang menyejukkan bagi Indonesia.

Ikhtisar

Didirikan pada tahun 2004, Sekolah Pelangi Indonesia merupakan sekolah swasta yang menerapkan Kurikulum Nasional Plus dengan penambahan metode Montessori dan bermuatan karakter nasionalisme serta budaya yang nilai-nilainya diinternalisasikan dalam semua aspek pembelajaran dan kultur budaya sekolah.

​

Sekolah Pelangi Indonesia juga menerima peserta didik dari berbagai latar belakang tanpa membeda-bedakan dan menerima ABK (anak berkebutuhan khusus) dengan rasio terbatas.

​

Metode pembelajaran aktif, inovatif dan kreatif diterapkan dalam pembelajaran yang mendukung proses proses teaching menjadi learning, dimana sumber belajar bukan hanya berasal dari guru, tetapi guru berperan sebagai fasilitator, edukator, dinamisator, motivator dan evaluator (Student Centered Oriented). Model pembelajaran yang digunakan beberapa diantaranya adalah inquiry learning, discovery learning, contextual learning, problem based learning dan project based learning.

 

Setiap kelas memiliki rasio guru dan peserta didik yang ideal. Kami memiliki 2 guru di setiap kelas untuk maksimal: 15 peserta didik Playgroup (KB), 20 peserta didik Kindergarten (TK).

​

Sejak dua tahun terakhir, sekolah Pelangi Indonesia juga membuka layanan Homeschooling inklusi setara SD dan SMP dengan semangat, nilai dan prinsip yang sama.

IMG_4986.JPG
IMG_20210329_100605.jpg

VISI

Mendampingi siswa menjadi pribadi cerdas dan seimbang secara moral, intelektual, emosional, sosial, fisik dalam perjalanan menjadi manusia yang utuh, peduli lingkungan alam dan sosial.

MISI

Memberikan pendidikan berkualitas tinggi dalam lingkungan bermain dan belajar yang menarik, sehat, nyaman, aman, ramah lingkungan dalam masyarakat

IMG_3755_edited.jpg

Fillosofi Kami

  1. Kami percaya bahwa setiap siswa memiliki martabat dan harga diri.

  2. Kami percaya bahwa ada toleransi di tengah keberagaman budaya, suku, bangsa, agama, dan golongan.

  3. Kami percaya akan pentingnya keselarasan antara kecerdasan fisik, emosional, intelektual, dan spiritual.

  4. Kami percaya bahwa setiap siswa itu unik, memiliki kebutuhan,
    kemampuan, kondisi fisik dan emosi yang berbeda dan harus dihargai.

  5. Kami percaya bahwa belajar berlangsung sepanjang hayat.

IMG_5780_edited.jpg

Metode Pembelajaran

1.

Memfasilitasi anak-anak berkembang secara alami melalui permainan yang aktif dan terarah.

3.

Pendekatan individual, cara, dan kebutuhan belajar tiap anak berbeda.

5.

Kelas kecil dengan rasio yang sudah dipertimbangkan.

7.

Lab school model (Kelas belajar aktif dan kreatif).

9.

Masyarakat belajar: melalui diskusi, pertemuan orangtua, dll.

11.

Penilaian berdasarkan pada perkembangan anak.

2.

Belajar dengan bahan Multi Sensory : touch, think and to experience (meraba, berpikir dan mengalami sendiri).

4.

Play Based Method (mengalami sendiri).

​

6.

Pembelajaran berpusat pada anak.

​

8.

Edukator sebagai fasilitator.

​

10.

Memahami kearifan lokal.

​

bottom of page