Pelatihan Tes Deteksi Dini Disleksia
- Jesica Belva Widyaprasetia
- 10 Agu 2021
- 2 menit membaca

Sebagai orang tua, tentunya kita memiliki harapan yang sama, yaitu agar putra-putri kita dapat mencapai perkembangan yang wajar dan seimbang dalam berbagai aspek kecerdasannya. Namun perlu kita sadari pula bahwa setiap anak itu unik dan istimewa. Tingkat dan kecepatan perkembangannya berbeda-beda satu sama lain. Seperti yang bisa kita simak dalam artikel ini, seorang anak mungkin menonjol dalam beberapa aspek kecerdasan, namun kurang menonjol dalam aspek-aspek lainnya.
Salah satu aspek kecerdasan penting yang bagaimana pun perlu dikembangkan adalah aspek kecerdasan verbal-linguistik, yang salah satunya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis. Aspek kemampuan ini kadang mengalami hambatan karena satu dan lain sebab, yang salah satunya diistilahkan sebagai disleksia.
Disleksia merupakan gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia umumnya mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.
Disleksia tergolong gangguan karena kelainan neurobiologis pada bagian otak yang memroses bahasa, dan dapat dijumpai pada anak-anak atau orang dewasa. Meskipun seseorang dengan disleksia kesulitan dalam belajar, gangguan ini sebenarnya tidak memengaruhi tingkat kecerdasannya.
Penderita disleksia sulit dikenali karena dari segi penampilan seperti anak normal pada umumnya serta memiliki nilai IQ normal (rata-rata). Oleh karenanya deteksi disleksia sejak dini serta pemberian penanganan yang baik perlu dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal. WebTraining Pelatihan Tes Deteksi Dini Disleksia (Tes 3D) ini akan membagikan pelatihan mengenai cara deteksi dini disleksia sebelum anak mulai belajar membaca (5-7 tahun).
Diharapkan, dengan terdeteksinya disleksia sejak dini, kita dapat meminimalisir keterlambatan dalam identifikasi dan kekeliruan dalam penanganannya.
Webtraining Pelatihan Tes Deteksi Dini Disleksia pada kesempatan ini memang masih dikhususkan untuk para psikolog profesional dan sarjana psikologi. Ke depan, kita harapkan pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat ini dapat pula diikuti oleh para pendidik, orang tua, maupun masyarakat umum.
Comments